Salah satu alasan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)
menetapkan kurikulum baru adalah kegagalan sejumlah sekolah dalam menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut perwakilan Pusat Kurikulum
dan Perbukuan Kemendikbud Zulfikri Anas, hasil monitoring dan evaluasi
Kemendikbud menunjukkan, banyak sekolah yang tidak mampu membuat KTSP.
"Kalaupun mampu, ternyata kurikulum tersebut tidak dibuat oleh sekolah.
Bahkan silabus dan bahan RPP tidak dibuat guru. Mereka bisa membelinya, jadi
tidak bikin guru pintar," tutur Zulfikri pada Diskusi Kurikulum 2013 pada
acara Teknologi Pendidikan (TP) Expo 2013 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Jakarta Timur, Selasa (15/1/2013). Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan
kurikulum baru untuk mengembalikan pendidikan ke jalur yang benar. Bahkan, kata
dia, hasil survei pun menunjukkan masih banyak kualitas guru di Indonesia yang
masih memprihatinkan, yakni hanya 35 persen yang sesuai kriteria pendidikan UU
Guru dan Dosen. Menurut Zulfikri, ketidaksiapan para guru untuk menghadapi
kurikulum tidak boleh dibiarkan. Sebab, sebagai seorang profesional mereka
hendaknya terus- menerus belajar. "Guru kita pasti belum siap dan mampu
setiap pergantian kurikulum. Tapi, ketidaksiapan ini jangan diproteksi. Saat
seseorang sudah dinyatakan profesional di bidang apa pun, mereka harusnya tidak
akan takut untuk belajar," paparnya. Dia menilai, ketidaksiapan guru dalam
menghadapi pergantian kurikulum merupakan
persoalan pemerintah daerah. "Kekurangan pelatihan guru salah
pemda. Harusnya pemda mengalokasikan dana sesuai jumlah guru yang akan dilatih
karena itu bukan tugas pemerintah pusat saja. Daerah harus ambil bagian dalam
pelatihan guru," urai Zulfikri. Zulfikri mengimbau, pengembangan kurikulum
di masa depan jangan hanya dilihat dari satu perspektif saja yang cenderung
tidak benar. "Walaupun namanya kurikulum 2013, tetap merupakan kurikulum
berbasis kompetensi," imbuhnya. (rfa)
Alasan Kemendikbud Menetapkan Kurikulum Baru
Wednesday, 16 January 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment