Hati - Hati Dalam Bicara

Wednesday, 2 April 2014

25 Juni 2009 lalu, dunia kehilangan seseorang yang sangat berbakat dalam bidang musik, dia dikenal sebagai sosok yang memiliki kecerdasan musik di atas rata rata, perfeksionis dan sensitif. Hampir semua lirik lagu yang dia ciptakan baik yang bertema sosial maupun cinta, demikian juga koreografi dan video klipnya, menuai acungan jempol dari banyak pihak. Guiness World Records mencatat banyak rekor yang dicapainya, antara lain » Show atau pertunjukan yang paling banyak penontonnya » Salah satu albumnya terjual hingga 50 juta keping » Memenangkan 8 Grammy Award dalam satu tahun » Kontrak dalam dunia musik yang paling tinggi nilainya Ketika popularitasnya mulai menanjak di era 1970, dia memutuskan untuk melakukan operasi bedah wajah dan kulit hingga berkali-kali, alhasil sebelum meninggal pria berkulit hitam ini telah bertransformasi menjadi pria yang berkulit putih. Siapa lagi dia, kalau bukan Michael Jackson, yang kerap dipanggil Jacko itu. Michael Jackson dilahirkan di sebuah keluarga yang sederhana, tetapi saat dia meninggal, asetnya tercatat 10 triliun rupiah banyaknya. Tetapi ada yang aneh dan mengundang pertanyaan banyak orang, saat pembacaan surat wasiatnya, ternyata bahwa dia tidak mencantumkan nama ayahnya, Joseph Walter di dalamnya. Ternyata Michael Jackson sangat tidak senang dan tidak dekat dengan ayahnya, hal ini gara-gara ayahnya selalu memanggil dia "si hidung besar". Ejekan si hidung besar, ternyata membuatnya sangat tersinggung dan menyimpan dendam. Seorang anak saja bisa marah, tersinggung bahkan menyimpan dendam pada ayahnya sendiri, apalagi jika hal seperti ini terjadi terhadap seorang sahabat atau kenalan. Kita harus hati-hati di dalam bercanda atau menyindir yang mungkin bisa menyinggung perasaan orang lain, khususnya mereka yang mempunyai perasaan sensitif. Bukankah kita juga sering mendengar berita tentang banyaknya pembunuhan terjadi hanya dipicu oleh masalah sepele, hanya karena sebuah sindiran, marah, olokan, dimana pelaku pembunuhan merasa tersinggung karena perkataan orang yang dibunuhnya Memang guyonan, sindiran, atau olokan tidak salah. Becanda itu manusiawi dan wajar, namun harus dicermati situasi dan kondisinya, terutama terhadap orang yang mungkin merasa dia yang dijadikan sasaran. Ucapan yang menyinggung bahkan melukai perasaan orang lain, bisa jadi adalah ucapan terburuk yang akan disesali sepanjang hidup. Pakailah mulut kita ini untuk mengucapkan hal-hal yang berguna, membangun, memotivasi, memuji dan menguatkan iman sesama kita. Perhatikan ilustrasi bijak berikut ini, di sebuah desa hiduplah seorang guru bijaksana. Seorang murid bertanya "Guru bagaimana supaya kita bisa berkata dengan bijak?" Jawab dulu pertanyaanku ini kata Guru, "apa beda Katak dan Ayam dalam bersuara?" Murid itu bingung tidak bisa menjawab. Sambil tersenyum Guru menjawabnya, "katak bersuara sepanjang malam, membuat kita bosan dan malah terganggu, sedangkan ayam bersuara / berkokok hanya sekali dua kali di pagi hari, tetapi banyak orang yang senang dan menantikannya". Berkata-kata itu bukan soal banyak atau sedikitnya perkataan kita secara kuantitas, tetapi mutu atau isi pembicaraan kita itu biarlah yang berkualitas. Tandanya berkualitas itu seperti apa? - Tepat pada sasaran, tidak diulang-ulang terus menerus - Sifatnya solutif - Diharapkan banyak orang - Melegakan / menyejukkan hati yang mendengarnya - Tidak bertele-tele/ membosankan Bagaimana berbicara pada anak dengan efektif sehingga anak mau mendengarkan? Kami dari pendidikankarakter.com mengadakan pelatihan "The Secret of Character Building", program ini dirancang khusus untuk para orang tua, guru dan praktisi lingkungan pendidikan, agar paham betul bagaimana pendidikan karakter di sekolah dan di rumah dapat berlangsung dengan baik. Program ini dirancang secara sederhana dan dengan muatan teori Psikologi Modern yang sangat mudah dicerna dan terbukti sangat aplikatif untuk membantu masalah anak hingga remaja dan dewasa. Apa manfaat yang didapat dengan mengikuti Seminar ini ? - Lebih mudah menangani anak di sekolah dan membantu wali murid menanganinya di rumah - Lebih mudah mengerti dan memahami jalan pikiran anak dan orang lain - Metode yang dipelajari mudah diterapkan, sederhana dan hasilnya langsung terlihat - Memiliki anak-anak didik yang tumbuh dengan percaya diri, harga diri sehat, termotivasi setiap saat dari dalam dirinya, mandiri dan kreatif serta energik - Memberikan Pendidikan Karakter bermutu bahwa apa yang kita lakukan saat ini akan memberikan pondasi yang kokoh bagi anak di masa depannya - Mampu merancang rencana pendidikan karakter di sekolah dan mengaplikasikan - Membuka wawasan orang tua dan guru agar mampu mengaplikasikan pendidikan karakter di sekolah dan rumah Apa yang akan dipelajari di Seminar The Secret of Character Building ini ? - Proses terbentuknya suatu sikap mental - Proses terbentuknya sistem berpikir dan Mekanisme pikiran manusia (dasar Pembentukan Karakter) - Apa saja penyebab rusaknya harga diri anak sehingga banyak anak yang bermasalah secara karakter. - Faktor penting memunculkan ‘inner motivation’ dalam diri sendiri dan anak- anak - Bagaimana membentuk citra diri dan harga diri yang sehat pada seorang anak - Tanda bahaya harga diri kurang sehat - Bagaimana memenuhi ‘tangki cinta’anak agar mudah diatur dan diajak kerja sama - Bagaimana berbicara pada anak dengan efektif sehingga anak mau mendengarkan (sumber : pendidikankarakter.com / Gambar : google search "keyword : hati-hati dalam berkata )
Share on :

No comments:

 
Copyright © 2015 SEDUGU
Distributed By My Blogger Themes | Design By Muhammad Faisal