Operasi Katarak Gratis bagi masyarakat, rencananya akan digelar
selama dua hari di RSUD H Hasan Basry Kandangan, yaitu pada 11 dan 12
Mei nanti. Acara ini merupakan kerjasama
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, PERDAMI (Persatuan Dokter
Mata Indonesia) dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam
program Penanggulangan Buta Katarak Tahun 2020. Setiap tahunnya,
dianggarkan dana yang cukup besar untuk penyelenggaraan kegiatan
tersebut oleh Dinas Kesehatan Prov Kalsel dan untuk tempatnya akan
ditentukan kemudian. Dengan statusnya sebagai rumah sakit rujukan di
Banua Enam, tahun ini RSUD H Hasan Basry terpilih sebagai tempat
pelaksanaan Operasi Katarak Gratis.
Menurut dr. Masniah, Sp.M, rencananya operasi katarak akan dilaksanakan
untuk seratus mata. Untuk hari Senin khusus menangani pasien dari luar
Kab HSS, yaitu pasien dari Kab Tapin, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai
Tengah dan Kab Balangan. Sedangkan hari Selasa, khusus untuk masyarakat
HSS. Dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Masniah, Sp.M, proses pencarian
pasien peserta Operasi Katarak gratis merupakan kerjasama Dinas
Kesehatan dan Puskesmas masing-masing kabupaten. “Di puskesmas kan ada
bagian unit mata, jadi mereka yang mencari pasien-pasiennya, ujarnya.
Para pasien rata-rata berusia di atas 40 tahun dan merupakan masyarakat
yang tidak mampu serta tidak tercover operasi katarak gratis, misalnya
di Jamkesda yang belum ditanggung. “Kalau untuk BPJS kan sudah gratis,
ini untuk masyarakat peserta Jamkesda yang di Kandangan kan belum
ditanggung. Itu yang dimasukkan. Tapi mulai bulan depan Jamkesda kita
sudah masuk BPJS, jadi akan gratis semuanya,” jelas dr. Masniah, Sp.M.
Persiapan dari pihak RSUD H Hasan Basry Kandangan sampai saat ini sudah
cukup maksimal, mulai dari peralatan hingga tempat operasi. Rencananya,
untuk ruang operasi katarak nanti, akan menggunakan ruang bedah yang
cukup besar, dengan kapasitas tiga hingga empat ranjang. Sedangkan untuk
tenaga medisnya, pihak RSUD H Hasan Basry mengundang SPBK (Satuan
Penanggulangan Buta Katarak) PERDAMI Pusat.
Penyakit katarak
sendiri merupakan penyakit pada organ mata yang timbul seiring dengan
pertambahan usia. dr. Masniah, Sp.M lebih lanjut menjelaskan, pengobatan
Katarak sangat diutamakan oleh Pemerintah Indonesia karena merupakan
penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia, bahkan di dunia. Menurutnya,
dalam ilmu kedokteran, Katarak tidak bisa dicegah. “Sama seperti kita
ubanan atau saat umur 40 tahun sudah harus pakai kacamata,” ujarnya.
Jika terkena Katarak, biasanya penglihatan seseorang menjadi kabur atau
tidak jelas, seolah-olah ada selaput yang menutupi. Selain itu juga mata
jadi berair, penglihatan menjadi silau dan merasa sangat tidak enak.
Keluhannya sangat sering dialami apalagi jika terkena panas matahari.
Untuk perawatan mata, seseorang yang telah berusia antara 30 – 35 tahun
dianjurkan untuk mengukur tekanan bola matanya. “Itu yang sangat
penting. Kita harus mengukur tekanan bola mata. Tapi biasanya banyak
orang yang tidak tau. Di RSUD H Hasan Basry Kandangan, kita sudah punya
alatnya,” paparnya. Ditambahkannya, dewasa ini sudah ada mesin Veco
yaitu mesin laser yang memudahkan dalam operasi Katarak. Seorang pasien
dapat dioperasi jika penglihatannya sudah mulai terasa tidak nyaman. Hal
ini berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, dimana seorang pasien
Katarak baru bisa dioperasi setelah penglihatannya benar-benar tertutup
No comments:
Post a Comment